May 22, 2004

Menangkal Ghibah

Penyakit yang satu ini begitu mudahnya terjangkit pada diri seseorang. Bisa datang melalui televisi, bisa pula melalui kegiatan arisan, berbagai pertemuan, sekedar obrolan di warung belanjaan, bahkan melalui pengajian. Untuk menghindarinya juga tak begitu mudah, mengharuskan kita ekstra hati-hati, caranya?

1. Berbicara Sambil Berfikir
Cobalah untuk berpikir sebelum berbicara, "perlukah saya mengatakan hal ini?" dan kembangkan menjadi, "apa manfaatnya? Apa mudharatnya?" Berarti, otak harus senantiasa digunakan, dalam keadaan sesantai apapun. Seperti Rasulullah saw yang biasanya memberi jeda sesaat untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan orang.
2. Berbicara Sambil Berzikir
Berzikir di sini maksudnya selalu menghadirkan ingatan kita kepada Allah swt. Ingatlah betapa buruknya ancaman dan kebencian Allah kepada orang yang ber-ghibah. Bawalah ingatan ini pada saat berbicara dengan siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
3. Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Orang yang tidak percaya diri, suka mengikut saja perbuatan orang lain, sehingga ia mudah terseret perbuatan ghibah temannya. Bahkan ia pun berpotensi menyebabkan ghibah, karena tak memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri sehingga lebih senang memperhatikan, membicarakan dan menilai orang lain.
4. Buang Penyakit Hati
Kebanyakan ghibah tumbuh karena didasari rasa iri dan benci, juga ketidakikhlasan menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung daripada kita. Dan kalau dirinya kurang beruntung, diapun senang menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih sengsara daripada dirinya.
5. Posisikan Diri
Ketika sedang membicarakan keburukan orang lain, segera bayangkan bagaimana perasaan kita jika keburukan kita pun dibicarakan orang. Seperti hadis yang menjanjikan bahwa Allah akan menutupi cacat kita sepanjang kita tidak membuka cacat orang lain. Sebaliknya tak perlu heran jika Allah pun akan membuka cacat kita di depan orang lain jika kita membuka cacat orang.
6. Hindari, Ingatkan, Diam atau Pergi
Hindarilah segala sesuatu yang mendekatkan kita pada ghibah. Seperti acara-acara bernuansa ghibah di televisi dan radio. Juga berita-berita korandan majalah yang membicarakan kejelekan orang. Jika terjebak dalam situasi ghibah, ingatkanlah mereka akan kesalahannya. Jika tak mampu, setidaknya Anda diam dan tak menanggapi ghibah tersebut. Atau Anda memilih hengkang dan `menyelamatkan diri'.


TUJUH KIAT MENANGKAL VIRUS PERUSAK UKHUWWAH

Dalam surat Al Hujurat (QS 49) Allah SWT memaparkan 7 kiat bagi kita
untuk menangkal virus-virus ukhuwwah yang bisa menghancurkan shaf
ukhuwwah yang telah dibina.

1. Tabayyun
Tabayyun berarti mencari kejelasan informasi dan mencari bukti
kebenaran informasi yang diterima. Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq
membawa berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS 49:6)

2. 'Adamus Sukhriyyah
Artinya tidak memperolok-olokkan orang atau kelompok lain. Firman Allah
SWT:
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah satu kaum memperolok-olokkan
kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan)
lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan)." (QS 49:11)

Saat ini terdapat banyak kelomp! ok atau organisasi dakwah.
Harus kita sadari bahwa diantara kelompok-kelompok dakwah tersebut
terdapat perbedaan yang prinsipil maupun yang tidak prinsipil. Perbedaan
dalam menentukan al-hadaful a'la (sasaran tertinggi) termasuk dalam
masalah prinsip.

Kondisi ini memancing suasana tanafus (persaingan) yang kadang
bentuknya tidak sehat. Persaingan ini akan semakin tidak sehat dengan tampilnya
oknum-oknum yang senang melontarkan ungkapan-ungkapan bernada cemooh
persaingan.

Berhimpunnya kelompok-kelompok dakwah dan harakah yang ada di bumi
sekarang ini adalah suatu mimpi indah. Sebagaimana yang ditulis DR. Yusuf
Qardhawi, maka kesatuan wala' (loyalitas) dan tumbuhnya suasana ta'awun
dalam menghadapi konspirasi para thaghut adalah sesuatu yang tidak
dapat ditawar lagi. Dan kalaupun hal ini belum terwujud karena ada beberapa
hal yang belum bisa kita lakukan, maka tidak mampukah kita sekadar
meninggalkan tradisi sukhriyyah dan perasaan ana khairun minhu (saya leb!
ih baik daripadanya) seperti yang dinyatakan iblis???

3. 'Adamul Lamz
Maksudnya tidak mencela orang lain. Ini ditegaskan dengan firman-Nya:
"Dan janganlah kamu mencela diri sendiri'. Mencela sesama muslim, oleh
ayat ini dianggap mencela diri sendiri, sebab pada hakekatnya kaum
muslimin dianggap satu kesatuan. Apalagi jika celaan itu adalah masalah
status dan standar kebendaan. Allah sendiri menyuruh Rosul dan orang-orang
yang mengikutinya untuk bersabar atas segala kekurangan orang-orang
mukmin. (lLihat QS, 18:28).

4. Tarkut Tanabuz
Yakni meninggalkan panggilan dengan sebutan-sebutan yang tidak baik
terhadap sesama muslim. Ini berdasarkan firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu saling memanggil dengan sebutan-sebutan (yang
buruk)." (QS 49:11)

Tanabuz dalam bentuk yang paling parah adalah berupa pengkafiran
terhadap orang yang beriman. Pada kenyataannya masih saja ada orang atau
kelompok yang dengan begitu mudahnya menyebut kafir kepad! a orang yang
tidak
tertarik untuk masuk ke dalam kelompok tersebut.

5. Ijtinabu Katsirin minadzdzan
Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka,
karena sebagian prasangka itu dosa." (QS 49:12)

Pada dasarnya seorang muslim harus berbaik sangka terhadap sesamanya,
kecuali jika ada bukti yang jelas tentang kesalahan tersebut. Dan
sebaliknya, kepada orang kafir dan musuh Islam, kaum muslimin harus menaruh
curiga bila mereka bermanis budi. Allah SWT sendiri menegaskan:
"Sesungguhnya orang-orang kafir menginfakkan harta-harta
mereka untuk mengahalangi manusia dari jalan Allah." (QS 8:36)

6. Adamut Tajassus
'Adamut Tajassus adalah tidak mencari-cari kesalahan dan aurat orang
lain. Perbuatan ini amat dicela Islam. Allah SWT amat suka bila kita
berusaha menutup aib saudara kita sendiri. Firman Allah SWT:

" Dan janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan (dan aurat) orang
lain." (QS 49:12)!

7. Ijtinabul Ghibah
Allah SWT menegaskan:
"Dan janganlah kamu sekalian menggunjing sebagian lain.Sukakah salah
seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?…"

Ghibah sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW adalah menceritakan
keburukan dan kejelekan orang lain. Ketika seseorang menceritakan
kejelekan orang lain, maka ada dua kemungkinan yang terjadi.
Pertama, jika yang diceritakannya benar-benar terjadi maka itulah
ghibah. Kedua, jika yang diceritakannya itu tidak terjadi berarti ia telah
memfitnah orang lain.

Begitu besarnya dosa ghibah, sampai Allah SWT menyamakan orang yang
melakukannya dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.

May 04, 2004

Pertajam Daya Ingat Anda..!

Sekali-sekali lupa itu lumrah, tapi kalau sudah berulang-kali
namanya penyakit. Penyakit lupa yang sering disebut pikun itu tidak
hanya menyerang orang lanjut usia. Orang muda pun bisa terkena. Maka
jangan biarkan otak menganggur.

Apa yang dialami Andi memang belum parah, walaupun hal ini sering
terjadi. Bayangkan saja, sudah turun ke lantai parkir dia baru ingat
kalau kuncinya ketinggalan di meja. Terpaksa dia harus naik lagi ke
ruang kerjanya di lantai enam, untuk mengambil kunci mobil. Lain
waktu saat mau pergi menemui klien, Andi sudah berada di mobilnya.
Ketika mobil hampir keluar dari halaman kantor dia baru ingat kalau
harus membawa bingkisan. Terpaksalah dia kembali lagi ke ruangan
untuk mengambilnya.

Kisah seperti Andi yang baru berusia 26 tahun ini sering kita temui.
Namun kisah sebaliknya juga tidak jarang terjadi. Orang yang sudah
uzur seperti Ibu Kasur (76), semasa hidupnya masih bisa mengingat
dan menceritakan dengan gamblang berbagai pengalaman di masa
kecilnya. AT Mahmud yang berusia 72 pun demikian. Ia bisa
menceritakan secara rinci pengalamannya saat membuat puisi ketika ia
masih kelas empat SD. "Waktu itu saya tinggal di Palembang. Saya
sedang duduk di atas bukit di sore hari. Pemandangan yang indah dan
suasana yang tenang menggugah saya untuk menulis puisi," kisah
pengarang lagu anak-anak ini.

Tiga Bentuk Lupa

Lupa memang bukan persoalan kecil kalau hal itu terjadi berulang
kali. Satu dua kali lupa masih terbilang normal secara fisiologis.
Namun kalau sudah berkali-kali itu berarti abnormal dan bisa
dibilang patologis. Menurut Dr. Handrawan Nadesul, bentuk lupa
terdiri dari tiga kelompok, yakni mudah lupa (forgetfulness),
amnesia, dan pikun (demensia).

Mudah lupa yang menurut Dr. Hermawan Suryadi, Sp.S, disebut lupa
lumrah (Benign Forgetfulness) terjadi jika simpanan informasi dalam
memori jangka panjang sulit diingat lagi saat dibutuhkan. Dokter
Handrawan memberi contoh, "Selama Anda masih merasa menginjak bumi
dan sadar akan lingkungan sosial Anda, namun lupa nomor telepon,
alamat atau nama orang itu masih lumrah."

Mudah lupa biasanya terjadi karena ada bagian kecil dari ruang
ingatan kita yang hilang. Bagian kecil itu umumnya berisi ingatan
yang baru, sementara ingatan lama masih utuh.

Sedangkan amnesia, menurut Dr. Hermawan, yang berpraktek di Klinik
Neuropsikiatri dan Revitalisasi, Jakarta terjadi jika seseorang
mengalami cidera otak, misalnya terbentur. Beberapa detik sebelum
benturan berlangsung, terjadilah kondisi hilang ingatan yang disebut
Amnesia Retrograd. Setelah benturan terjadi sampai batas waktu
tertentu, misalnya dua minggu, kondisi hilang ingatan ini disebut
Amnesia Anterograd atau Post Traumatic Amnesia.

Kalau kondisi ini berlanjut, orang tersebut berpotensi menderita
demensia, di mana tidak hanya ingatan (memori) yang hilang tetapi
juga intelegensinya. Bila sudah mengalami demensia, penderita tidak
mampu lagi mengenal hari, tahun, apakah ini siang atau malam, bahkan
tidak tahu tugas sebagai ayah atau ibu. Demensia sifatnya progresif
dan mencakup memori yang luas. Kalau sudah demikian, persoalan
menjadi pelik dan butuh pengawasan.

Aktifkan Otak Kanan

Penurunan fungsi otak secara fisiologis, menurut Prof. Dr. Sidiarto
Kusumoputro Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Fungsi Luhur dan Penyakit
Alzheimer dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, di
antaranya adalah penurunan daya ingat (memori) dan intelegensia
dasar (fluid intellegence) yang berarti terdapat penurunan fungsi
belahan otak kanan.
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan otak kanan lebih cepat
menurun daripada otak kiri. Hal ini terjadi karena kita lebih sering
menggunakan otak kiri. Oleh sebab itu menurut Dr. Ruswaldi Munir Sp.
KO dari bagian Kedokteran Olahraga FKUI/RSCM, otak kanan sejak usia
dini harus selalu diaktifkan.

"Jangan biarkan otak menjadi malas, baik otak kiri maupun kanan.
Caranya dengan belajar apa saja," katanya. Hal senada juga
ditekankan oleh Dr. Hermawan bahwa aktivitas apa pun sangat penting
dijalankan misalnya melakukan permainan yang melatih konsentrasi,
perhatian, orientasi, dan imajinasi seperti teka-teki, puzzle.

Kita bisa juga menekuni hal-hal yang berkaitan dengan seni (menari,
menyanyi, melukis, berteater, main musik, diskusi) dan spiritual
misalnya meditasi. Kegiatan yang sedang tren sekarang ini seperti
senam otak (brain gym) bisa juga dilakukan.

Sel Otak Mengisut

Selain akibat menurunnya fungsi otak kanan seiring bertambahnya
usia, daya ingat dan intelegensia juga bisa menurun karena berbagai
penyakit.
Di antaranya penyakit Alzheimer, gangguan pembuluh darah otak,
cidera kepala, infeksi otak yang biasanya disebabkan oleh penyakit
sifilis, AIDS, tumor otak, gangguan hormon gondok, stroke, gangguan
nutrisi, dan Parkinson.

Pada kasus yang diakibatkan penyakit tersebut, sel otak mengalami
atrofi (mengisut atau layu), selain kehilangan serabut saraf otak,
pendarahan otak dan munculnya bercak penuaan.

Menurut Dr. Handrawan, kebanyakan demensia tidak ada obatnya dan
tidak bisa dipulihkan. Proses ini bersifat progresif dalam 5-10
tahun. Obat-obatan hanya bersifat menunjang keluhan dan gejala,
seperti insomnia, depresi, psikosis, kecemasan, dan gangguan
perilaku.

Hanya demensia yang disebabkan oleh kekurangan hormon gondok
(hypothyroidism), kepala berukuran besar (hydrocephalus) dan tumor
otak yang bisa dipulihkan. Dengan mengoreksi penyakitnya,
demensianya pulih.

Demensia palsu terjadi pada orang yang menderita depresi berat.
Begitu depresi diatasi gejala demensianya pulih. Pada penderita
paska stroke selintas (TIA- Transient Ischaemic Attack) perlu minum
aspirin, mengoreksi darah tinggi, lemak darah, dan kencing manis,
agar stroke tidak berulang dan berpotensi menjadi demensia.

Jaga Kepala

Karena otak adalah sumber di mana masalah muncul, Dr. Hermawan
menyarankan agar kita menjaga kepala.
Kita mesti menjaganya sebaik mungkin dengan memperhatikan faktor
eksternal dan internal. Faktor eksternal misalnya menghindari cidera
kepala akibat benturan. Faktor internal misalnya melakukan aktivitas
yang memungkinkan otak bekerja terus-menerus.

Selain itu, kita juga mesti menjaga kelancaran suplai darah dan
oksigen, dengan memelihara tubuh agar tetap sehat sehingga pembuluh-
pembuluh darah ke otak tidak terhambat. @ Abdi Susanto

Apakah Anda mengalami gejala-gejala berikut? Kalau ya, Anda
berpotensi menjadi pikun. Jadi waspadalah!

- Gangguan daya ingat. Lupa jalan, nama orang, teman, anggota
keluarga, tidak ingat kejadian atau pembicaraan yang baru saja
dilakukan.
- Kesulitan dalam melakukan aktivitas sederhana atau pekerjaan
sehari-hari.
- Problem berbicara atau berbahasa. Gejala ini ditandai adanya
kesulitan untuk terlibat dalam pembicaraan dengan orang lain, sulit
mengerti pembicaraan orang lain, sulit mencari dan menemukan kata
yang tepat.
- Disorientasi. Gejala ini ditandai dengan kesulitan untuk mengenal
waktu, tanggal, tahun, hari-hari penting, tempat dan lingkungan.
- Penampilan memburuk. Tandanya antara lain, Anda mulai tidak
memperhatikan kebersihan diri dan sering salah dalam berpakaian,
misalnya memakai baju terbalik.
- Kesulitan dalam berhitung sederhana.
- Salah atau lupa meletakkan benda. Curiga seseorang telah
mencurinya.
- Adanya perubahan perasaan dan perilaku. Bila Anda suka keluar
rumah malam hari tanpa alasan, atau Anda menjadi semakin agresif.
- Perubahan kepribadian. Gejala ini ditandai dengan adanya perubahan
emosi secara drastis, menjadi tidak sabar, mudah putus asa dan
menyalahkan orang lain, serta mudah cemas.
- Hilangnya minat dan inisiatif. Berkurangnya aktivitas yang
menyenangkan diri, seperti menekuni hobi. Kalaupun menjalaninya,
sulit menikmatinya. @

Mencegah Lupa dengan LUPA

Kiat ini diberikan oleh Dr. Hermawan Suryadi, Sp.S untuk
menanggulangi `penyakit lupa`.

L (atihan). Latihan yang dimaksud adalah selalu melakukan aktivitas,
terutama yang melibatkan otak entah itu melukis, menyanyi, menari,
atau aktivitas lain misalnya menghafal nomor telepon teman. Dengan
beraktivitas, organ-organ tubuh terutama otak tetap terasah dan
terjaga staminanya.
U (langan). Seringlah mengulang-ulang apa yang hendak diingat atau
dihafal. Langkah ini membantu memudahkan ingatan dalam memperhatikan
hal-hal yang penting.
P (erhatian). Konsentrasi pada hal-hal tertentu yang menjadi
perhatian memudahkan kita dalam mengingat sesuatu.
A (sosiasi). Ini teknik mengkait-kaitkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan yang hendak kita ingat. Gunakan hal-hal yang
menyenangkan atau mengesankan untuk mengingat sesuatu. Teknik ini
biasa disebut `jembatan keledai`. @
Pelihara Otak Agar Tetap Bugar

- Jaga makanan atau diet. Makanan yang asal-asalan bisa membuat
tubuh rusak. Hindari kegemukan karena bisa menyebabkan munculnya
penyakit seperti diabetes, jantung hipertensi, dan lainnya.
- Hindari minum alkohol dan mengkonsumsi narkotika karena bisa
meracuni bisa otak.
- Waspadalah bila Anda memasak menggunakan panci, ketel, atau
pembungkus alumunium foil karena alumunium yang berlebih dalam darah
bisa menurunkan daya ingat. Selain alumunium, zat besi dan silikon
juga bisa meracuni otak.
- Berolahragalah secara teratur. Kalau tidak memungkinkan, minimal
lakukan jalan kaki setiap hari selama 30 menit. Usahakan untuk
latihan pernapasan dan melakukan senam otak.
- Jauhi tempat-tempat yang berpolutan tinggi karena CO
(karbonmonoksida) yang terkandung dalam asap mobil bisa meracuni
otak.
- Asah otak, misalnya dengan main catur, bridge, mengisi teka-teki
silang, mengajari cucu, mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya.
- Tanggulangi stres dengan baik. Bisa dengan rileksasi, meditasi
atau menggeluti hobi. @

Sumber: KCM - Kamis, 24 Oktober 2002
Sebuah Perjuangan Terbesar

Dua orang lelaki yang datang bertamu ke rumah seorang bijak tertegun
keheranan. Mereka melihat si orang bijak sedang bekerja keras. Ia
mengangkut air dalam ember kemudian menyikat lantai rumahnya.
Keringatnya deras bercucuran. Menyaksikan keganjilan ini salah
seorang lelaki ini bertanya, ''Apakah yang sedang engkau lakukan hai
orang bijak?''

Orang bijak menjawab, ''Tadi aku kedatangan serombongan tamu yang
meminta nasihat kepadaku. Aku memberikan banyak nasihat yang sangat
bermanfaat bagi mereka. Merekapun tampak puas dan bahagia mendengar
semua perkataanku. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba aku merasa
menjadi orang yang hebat. Kesombonganku mulai bermunculan. Karena
itu, aku melakukan pekerjaan ini untuk membunuh perasaan sombongku
itu.''

Para pembaca yang budiman, sombong adalah penyakit yang sering
menghinggapi kita semua yang benih-benihnya sering muncul tanpa kita
sadari. Di tingkat terbawah, sombong sering disebabkan karena faktor
materi. Kita merasa lebih kaya, lebih cantik, dan lebih terhormat
daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong sering disebabkan faktor kecerdasan. Kita
merasa lebih pintar, lebih kompeten, lebih bijaksana dan lebih
berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong sering disebabkan faktor kebaikan. Kita
seringkali menganggap diri kita lebih berakhlak, lebih bermoral,
lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan ini, semakin sulit
pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi akan sangat mudah
terlihat tetapi sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena
kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-
benih yang halus di dalam hati kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan dan tidak pada
tempatnya. Pada tataran yang wajar, ego menampilkan dirinya dalam
bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-
confidence). Namun, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan
(pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Bahkan,
seringkali batas antara bangga dan sombong tak terlalu jelas.

Diri kita sebenarnya terdiri atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub
dan diri sejati di lain kutub. Pada saat dilahirkan ke dunia, kita
sepenuhnya berada dalam kutub diri sejati, kita lahir dalam keadaan
telanjang dan tak punya apa-apa. Kita sama sekali bebas dari materi
apapun. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, kita mulai
memiliki berbagai kebutuhan materi. Bahkan, lebih dari sekedar yang
kita butuhkan dalam hidup, kelima indra kita selalu mengatakan bahwa
kita membutuhkan yang lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup seringkali mengantarkan kita menuju kutub ego.
Perjalanan inilah yang memperkenalkan kita kepada kesombongan,
kerakusan, serta iri dan dengki. Ketiga sifat ini adalah akar segala
permasalahan yang terjadi dalam sejarah umat manusia.

Perjuangan melawan kesombongan sebenarnya adalah perjuangan menarik
diri kita ke kutub diri sejati. Untuk bisa melawan kesombongan
dengan segala bentuknya ada dua perubahan paradigma yang perlu Anda
lakukan. Pertama, Anda perlu menyadari bahwa hakikat manusia adalah
diri sejati, kita bukanlah makhluk fisik tetapi makhluk spiritual.

Diri sejati kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik
hanyalah syarat kita untuk hidup di dunia. Kita lahir tanpa membawa
apa-apa, dan kita mati pun tanpa membawa apa-apa. Pandangan seperti
ini akan membuat Anda melihat siapapun sebagai manusia yang sama.
Anda tidak akan lagi tertipu oleh penampilan, kecantikan, dan
segala ''tampak luar'' yang lain. Yang kini Anda lihat
adalah ''tampak dalam.'' Pandangan seperti ini sudah pasti akan
menjauhkan Anda dari berbagai kesombongan.

Kedua, Anda perlu menyadari bahwa apapun perbuatan baik yang Anda
lakukan, semuanya itu semata-mata adalah untuk diri Anda sendiri.
Anda menolong orang untuk kebaikan Anda sendiri. Anda memberikan
sesuatu kepada orang lain adalah untuk Anda sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi: Energi yang Anda
berikan kepada dunia tak akan pernah hilang. Energi itu akan kembali
kepada Anda dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang Anda lakukan pasti
akan kembali kepada Anda dalam bentuk persahabatan, cinta kasih,
perasaan bermakna maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap
berbuat baik pada orang lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik
kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apalagi yang harus kita
sombongkan?

Perjalanan menuju kepemimpinan senantiasa dimulai dengan mengalahkan
ego dan kesombongan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
ujiannya adalah pada pemilu kali ini. Para ''reformis'' yang
mengklaim dirinya layak menjadi presiden sudah saatnya duduk bersama
dan mengalahkan egonya masing-masing. Tanpa mengalahkan ego ini,
mustahil mereka bisa menang. Kalau ini yang terjadi, jangan-jangan
bangsa kita akan kembali dipimpin orang-orang yang tidak amanah dan
hanya mementingkan dirinya sendiri.

Sumber: Sebuah Perjuangan Terbesar oleh Arvan Pradiansyah, pengamat
kepemimpinan dan penulis buku You Are A Leader!

May 03, 2004

Hanya ingin mengingatkan

Kubur setiap hari menyeru manusia sebanyak lima kali:
Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca al qur’an.
Aku rumah yang gelap , maka terangilah aku dengan selalu sholat malam.
Aku rumah yang penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal sholeh yang menjadi hamparan.
Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan basmalah sebagai penawar.
Aku rumah pertanyaan munkar dan nakir , maka banyaklah bacaan “La ilahaillallah , muhammadar Rosululloh” ,, supaya kamu dapat jawaban kepadanya.

Lima jenis racun dan lima penawarnya:
Dunia itu racun , zuhud itu obatnya.
Harta itu racun, zakat itu obatnya.
Perkataan yang sia sia itu racun , zikir itu obatnya.
Seluruh tahun itu racun , Ramadhan itu obatnya.


Nabi muhamad S.A.W bersabda:
Ibu dari segala obat adalah sedikit makan.
Ibu dari segala Adab adalah sedikit berbicara.
Ibu dari segala Ibadat adalah takut buat dosa.

This page is powered by Blogger. Isn't yours?